Menunggu

Dalam diam ini aku mengerti tentang banyak hal yang seharusnya aku lakukan sebelum memutuskan. Sekarang aku mulai benar-benar paham bahwa segalanya yang ada dalam dirimu memang bukan untukku. 4 tahun lebih menjalani dengan sisa-sisa kekuatan, yang pasti akan selalu terkuatkan ini menjadi alasan betapa sulit meninggalkan kenangan itu. Aku selalu pergi dan selalu kembali lagi untuk menumpahkan segala emosi dan perasaanku yang terdiam beberapa lama. Selalu berulang kali. Mungkin kamu sudah mengerti dan mengetahui kenapa aku bisa seperti ini. Jika pun belum, aku hanya ingin kamu mengetahui bahwa seorang pasangan membutuhkan kepastian. Membutuhkan perhatian dari pasangannya. Tidakkan aku terlalu lemah dihadapanmu dan terlalu memalukan dihadapan Allah? 

Aku merindukanmu. Suatu kata itu yang selalu mengendap di perasaanku dan yang selalu ku pikirkan namun terlalu gengsi ku ucapkan. Aku muak melihat sikapmu yang terlalu malas memperlakukan aku, seperti memang sudah tidak ada rasa lagi. Hidup ini terlalu berat dan sulit dengan sikapmu seperti itu. Aku telah berusaha menjadi pasangan yang terbaik dan sebaik mungkin, meskipun tidak pernah kau balas. Dan aku harus selalu pura-pura tertawa dihadapanmu meskipun aku tau saat kau tak bersamaku bahkan bersamaku hatimu bukanlah untukku. Sampai kapan kau hanya akan diam?

Senja ini menelantarkan hatiku semakin pedih.Terlalu sakit untuk menerima dan mengerti kamu saat ini. Kamu mendiamkan dan menelangsakan ku seperti aku ini bukan apa-apa dan benar-benar tak ada harganya. Kamu menelantarkan jiwaku yang telah lama ku persembahkan untukmu. Pernahkah kamu sadari betapa kau ku kasihi? Betapa kau yang selalu ku banggakan di depan orang-orang yang bahkan tidak mengenalmu? Betapa kau bisa menjadi matahari bahkan yang bisa muncul meskipun malam menggenggam bumi ini? Pantaskah kau memperlakukan hatiku yang benar-benar memiliki keinginan luar biasa bisa menyandingmu? Bisakah kamu mengerti rapuhku yang tidak ingin ku perlihatkan berulang kali padamu?

Hanya ingin kamu mengerti tentang hidupku, tentang keluargaku, tentang penerimaanku, dan tentang apa yang seharusnya kamu lakukan demi ini semua. Empat tahun yang tidak ingin aku anggap sia-sia.

Sia-sialah sudah jika memang harus begitu. Jika memang apa yang sudah terencanakan tidaklah sesuai hatimu. Lepaskanlah tali yang sudah terikat kuat. Simpanlah buku ini hingga usang dan tak terbaca lagi. Jangan mengambil kembali apa yang sudah terbuang ini. Jangan menjadikan hidupmu lebih sia-sia bersamaku lagi jika itu sudah kamu lepaskan. Kamu bisa berlari kencang sambil tertawa membahana. Dan ak akan pura-pura tidak mendengarmu tertawa karena itu akan menyakitiku, saat kamu sudah bahagia tak bersamaku. Aku akan pura-pura tidak melihatmu berlari kencang, karena aku tidak ingin tersakiti mengetahui kamu telah lama ingin berlari jauh, menjauhiku. Aku ingin menjadi pohon disebuah pulau kecil yang tidak kamu ketahui. Aku ingin bermain selancar dipantai yang telah ku bangun sendiri diantara lautan biru itu dan bermain sendiri hingga aku tenggelam. Itulah sejuta keinginaku diantara satu keinginan hatimu membuang cerita ini.

Kembalilah, dan berikan padaku pelangi yang kamu genggam jika kamu memiliki hati yang tulus memilikiku dan meneruskan cerita kita. Kamu akan selalu ku peluk lewat doa diantara mendung dan hujan. Kamu akan selalu ku peluk dengan hangat diantara senja dan pelangi, setelah hujan dan setiap petang.

Jangan membuatku menunggu terlalu lama, karena kamu tidak akan pernah mau melakukan itu..
Jangan membuatku mengemis penuh harap, karena kamu tidak akan melakukan itu padaku....
Jangan membuatku berbicara sendiri dan bertanya-tanya, karena kamu juga tidak ingin melakukan itu..
Biarkan aku mengerti dan menerima semua ini atas jawabmu..

Bicaralah,
Pastikanlah,
Bergeraklah,


MissYou
201010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian ERD

CARA MEMBUAT LINK BERGERAK DI BLOG