Singgasana Cerita Cinta

Menunggu memang lelah. Selelah berharap pada seseorang yang tidak ingin diharapkan. Dunia ini memang tau bagaimana memberi pelajaran. Mendung hari ini seperti biasanya, menghujat manusia untuk menaklukkan kesabarannya. Apalagi mereka para pemilik kapal-kapal megah nan mewah. Hujan ini tak pernah berhenti menempatkanmu pada posisi teratas di kepalaku. Selalu dan selalu memakan waktuku untuk berfikir dan berkhayal bagaimana baiknya dan menjadi yang terbaik. Kemarin sempat kubaca bait Rose Widianingsih di Suara Sunyinya, jiwaku jatuh nanar pada kata-kata itu, Perempuan Yang Melukis Kekasihnya. Tak henti aku membacanya berulang kali, mencoba memahami kata demi kata yang berayun menjadi kalimat, ku maknai menurut otakku, itu seperti lukisan untukmu. Yah, Aku yang melukis kekasihku.
Aku tidak ingin nyinyir dan sombong dengan jiwaku, tapi itulah kenyataannya. Aku mencoba menjadi orang yang arogan dan keras atas pilihanku. menjadikanmu salah satu raja yang memiliki sebagian besar wilayah di hidupku. Meskipun aku tau, aku harus bertempur dan melawan siapa saja untuk menjadikanmu raja mutlak bagiku. Tak apa, asal kelak ku dapatkan benar yang mendamaikan dan ku damaikan di atas pelataran kerajaan yang ku singgahi. Aku seperti tidak ingin lagi menungguimu, ingin sekali segera meraih tanganmu lalu ku genggam dan lari sekencangnya sambil berteriak, "Kita sudah menang bersama!!" dan saat itu kita tersenyum lebar  sambil bersalaman erat. 
Tak apalah bila nanti sesekali jatuh lunglai asal mahkota kita tetap berada ditempat yang semestinya. Dan kerajaan  tak akan roboh diserang serdadu-serdadu itu. Dengan kuasamu aku takluk dan terdidik, dengan kuasamu anak-anak kita terjamin bahagia. Aku percaya diatas pelarian asa ada Tuhan Maha Benar yang akan memberi segala petunjuk terbaikNya. Tidak ada sebongkah kayupun yang melukai dan menyakitkan lebih lama ketika tau dimana obat yang tepat dan terbaik untuk kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian ERD

CARA MEMBUAT LINK BERGERAK DI BLOG