#None

Waktu itu aku pertama melihatmu. Berjalan dengan seorang teman, sedikit berbicara dan penampilan biasa saja. Kita menuju diruangan yang sama. Dengan ragu-ragu saling menunggu mengetuk pintu, hingga salah satu yang melakukan itu. Kamu dan seorang temanmu hanya tersenyum tanpa kita mengenal satu sama lain. Salah seorang temanku hanya sedikit membicarakan "mereka cool". Hah! Biasa saja menurutku.
Saat itu aku tidak begitu memperdulikanmu yang senang berkumpul dengan teman-temanmu itu yang kerjaanny membicarakan dan memperhatikan teman lain. Kecerdasanmu yang terkenal itu membuatku tau kamu. Entah mereka menilai darimana kamu cerdas. Hahaaha Buatku sih kamu biasa aja,karna kamu rajin belajar mungkin jadi bisa.( :p )
Aku tidak tau kenapa waktu itu aku dikenal orang, padahal aku tidak pernah mengikuti kegiatan anak baru pada umumnya. Aku lebih menjadi orang yang biasa dan seenaknya sendiri. Mungkin orang menyadari beda. Begitupun kamu.
Kau tidak pernah terlihat memperdulikanku seperti yang lain. Terasa aneh hingga saat itu tiba.. dimana kamu membuat sebuah pertaruhan atau apapun itu yang tidak pernah aku tau.
Siapa kamu yang berani menyatakan perasaan padaku hanya melalui telephone genggam? Siapa kamu yang berani menerima tantanganku melalui media sosial untuk menjawab pernyataanmu?
Siapa kamu yang berani berbohong padaku hingga aku dituduh mencuri lelaki orang, yang masih menyakitiku sampai saat ini?
Siapa kamu yang mampu bertahan denganku hingga saat dimana aku begitu memuakkan untuk orang lain, termasuk kamu?
Siapa kamu yang hingga saat ini membuatku tidak percaya pada pernyataan melalui telephone itu?
Siapa kamu yang telah membuatku gila hingga berlutut memohon padamu??
Siapa kamu yang tak pernah memperdulikan hidupku meskipun aku mengemis dan kamu menjadi milikku??
Siapa kamu yang berani melukai sedemikian sekaligus membuatnya jatub cinta teramat dalam??
Bagaimana kamu menyembuhkan semuanya? Bagaimana?!!
Ketika ribuan hari sudah ku habiskan denganmu, bisakah kamu bersikap sama sepertiku? Untukku?
Mungkin kamu tak pernah bisa..
Karna semakin meminta, semakin akan hilang. Tapi bisa apa aku selain meminta? Bisa apa aku selain memohon? Sedangkan kamu tidak pernah  dengan nalarmu memberikan itu.
Sedangkan hatimu tidak pernah seutuhnya untukku...
Bagaimana bisa aku mempercayaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian ERD

CARA MEMBUAT LINK BERGERAK DI BLOG